Animated Cool Shiny Blue Pointer

Monday, 15 October 2018

Resume Topologi Jaringan



1.        Topologi Ring



Pengertian Topologi Ring atau topologi cincin adalah suatu aturan, skema, konsep ataupun cara yang digunakan dalam menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dimana rangkaiannya membentuk titik-titik yang masing-masing titik terhubung dengan dua titik lainnya dalam satu jaringan.

Masing-masing titik tersebut berfungsi sebagai repeater yang dapat memperkuat sinyal disepanjang sirkulasi. Hal tersebut berarti masing-masing perangkat bekerjasama untuk mendapatkan sinyal dari perangkat yang sebelumnya, dan kemudian meneruskan sinyal tersebut ke perangkat setelahnya.

Cara Kerja Topologi Ring
1) Setiap komputer terhubung dengan komputer selanjutnya
2)Setiap komputer melakukan transmisi ulang setiap kali ada pesan/ token yang masuk dari komputer sebelumnya, lalu akan meneruskan ke komputer selanjutnya
3)Token/ pesan singkat berjalan satu arah disepanjang cincin/ ring dan pengirimannya bergantian
4)Hanya komputer yang memiliki token/ pesan yang bisa mengirim pesan ke komputer tujuan
5)Token/ pesan diubah dengan cara menambahkan alamat dan data lalu mengirimnya sepanjang ring/ cincin

Ciri – Ciri Topologi Ring :
1)Setiap terminal dalam Topologi Jaringan Ring adalah repeater yang mempu melakukan 3 fungsi yaitu Penyelipan data yaitu proses data dimasukkan kedalam saluran transmisi, penerimaan data yaitu proses terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, pemindahan data yaitu proses kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya.

2)Cincin berfungsi hampir sama dengan concentrator sebagai pusat berkumpul ujung kabel untuk setiap komputer terhubung.

Kelebihan Topologi Ring
-Mudah dalam hal perancangan dan pengimplementasiannya
-Biaya installasi topologi ring cenderung lebih murah
-Dibandingkan topologi lainnya misalnya topologi bus, topologi ring memiliki peforma koneksi yang lebih baik meskipun dengan aliran data yang berat sekalipun.
-Topologi ring juga dinilai lebih hemat kabel.
-Mudah jika ingin dilakukan instalasi ulang atau konfigurasi ulang dalam perangkat.
-Memudahkan saat ingin melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan pada jaringan dengan adanya konfigurasi point to point.
-Menghindari tabrakan data pada saat proses pengiriman (collision) karena hanya satu node yang dapat dikirimkan dalam satu waktu.

Kekurangan Topologi Ring
-Jika terjadi kesalahan dalam satu node atau titik bisa mengakibatkan kesalahan dalam seluruh jaringan. Biasanya perusahaan yang menerapkan topologi ini menggunakan cincin ganda atau double ring untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.
-Jika ingin mengembangkan jaringan, maka proses terkesan kaku. Ini karena pemindahan, penambahan dan pengubahan perangkat akan mempengaruhi semua jaringan.
-Kinerja komunikasi dalam jaringan topologi ring sangat bergantung dengan jumlah titik atau node yang terdapat dalam jaringan. Semakin banyak titik tentu akan semakin lama proses pengiriman datanya.
-Memiliki konfigurasi yang lebih sulit dibandingkan topologi star serta memerlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles.

2. Topologi Bus


Topologi bus merupakan metode transmisi pada jaringan yang dapat digambarkan sebagai transmisi yang menggunakan kendaraan umum (Bus/Bis), oleh sebab itu jaringan BUS digolongkan sebagai komunikasi bersama,, Bayangkan saja sebuah bis (bus) mengambil (menaikkan) penumpang dari sebuah halte dan menurunkannya saat perjalanan serta kemudian mengambil (menaikkan) kembali. demikianlah ilustrasi topologi jaringan bus.

Tetapi pada topologi Bus hanya satu perangkat yang diijinkan mengirim pada satu titik waktu. Distribution Acces Protocol (DAP) mempunyai informasi tentang stasiun yang harus mengirimkan data. Data yang ditransmisikan memiliki frame yang akan memiliki alamat jaringan dan nama sumber.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah namun maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Ciri – Ciri Topologi Bus
>Teknologi lama, dihubungkan menggunakan satu kabel dalam satu baris
>Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
>Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
>Susah melakukan pelacakan masalah
>Kabel 'cut' dan digunakan konektor BNC tipe T
>Jika kabel putus maka komputer yang lain tidak dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya.
>Discontinue Support

Cara Kerja Topologi Bus
Cara kerja topologi jaringan bus menghubungkan sesuatu ke setiap komputer di jaringan yang disebut trunk segmen. Bus biasanya disebut kabel yang menghubungkan ujung ke ujung dan ini digunakan untuk mengirimkan sinyal dari satu ujung ke ujung lainnya. Pada akhir setiap terminator ditempatkan ia mengenali kemana arah data bepergian dan juga terminator digunakan untuk menyerap sinyal. Jika terminator tidak menyerap sinyal kemudian sinyal yang sama tercermin kembali ke bus, hal ini mengacaukan aliran seluruh data. Topologi tipe Bus dianggap sebagai jaringan pasif karena komputer sebagian besar tergantung pada sinyal yang ditransmisikan.

Kelebihan Topologi Bus
1)Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Jika sebuah komputer gagal dalam jaringan, jaringan yang lain tidak terpengaruh dan mereka terus bekerja. Jaringan bus mudah dibuat dan sangat sederhana.
2)Jaringan bus menggunakan sedikit jumlah kabel (Hemat Kabel maka hemat biaya) serta sangat simpel.

3)Penerapannya tidak membutuhkan biaya besar dibanding topologi jaringan yang lainnya.

Kelemahan Topologi Bus
1)Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka seluruh jaringan juga akan mengalami gangguan.
2)Dalam jaringan bus dibutuhkan sambungan jaringan untuk menentukan transfer data antara dua node.
3)Jika laju transfer data terlalu tinggi maka jaringan Bus tidak dapat berkerja dengan baik karena data pada stream tidak dapat boleh kelebihan beban
4)Jaringan bus kurang cocok sebagai jaringan yang besar karena terdapat keterbatasan jumlah node yang dapat diatur untuk satu persatu kabel.
5)Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
6)Agak sulit dalam memecahkan masalah.
7)Jika kebutuhan jumlah komputer meningkatkan dalam jaringan, laju transfer data akan terasa sangat menurun.

3. Topologi Star


Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain.Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Karakteristi Topologi Star
>Setiap Node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
>Muda di kembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsug terhubung ke central node.
>Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa menggangu jaringan lain.
>Dapat di gunakan Kabel Lower karena hanya meng-handle satu trafik node dan biasannya mengunakan kabel UTP.

Cara Kerja Topologi Star
>Hub yang telah tersambung dengan server penyedia paket data sudah harus siap untuk sebagai pusat dari jaringan komputer.
>Lalu, pasang kabel-kabel di dalam port pada hub atau switch yang dipakai sebagai sentral.
>Jika tiap kabel sudah terpasang, hubungkan kabel-kabel tersebut ke dalam komputer-komputer yang dijadikan sebagai client atau user.
>Dengan seperti itu, setiap user atau client akan mendapatkan data yang sama seperti apa yang dimiliki oleh server sebagai sentral dan juga sumber paket data.Jika memakai topologi star dalam pembuatan suatu jaringan komputer,maka harus membuat setiap komputer yang dipakai sebagai user dan membutuhkan tiap komputer dengna satu instalasi kabel. Oleh sebab itu jika mempunyai 50 unit komputer client atau user, maka membutuhkan 50 unit kabel supaya suatu jaringan topologi star bisa berjalan dengan baik dan optimal di setiap komputer user.Penggunaan topologi star bukan saja yang konvensional, tetapi telah ada istilah topologi star hybrid. Yang pada dasarnya topologi ini sama saja dengan topologi star umumnya. Tetapi yang membedakan adalah pemakaian kabelnya yang seringkali memakai beberapa tipe kabel di suatu jaringan komputernya.Pemakaian beberapa tipe kabel lebih menuju pada kualitas dari transfer data yang bisa dilaksanakan oleh server dan hub atau switch kepada user. Semakin bagus kualitas dan jenis kabel yang dipakai di topologi star, maka semakin bagus pula kualitas dari transfer sinyal dan paket data dalam jaringan komputer tersebut.

Kelebihan Topologi Star
1)Pengelolaan dan Pemasangan dari jaringan berbetuk bintang ini sangat mudah serta sederhana dari segi Fungsionalitas
2)Kerusakan pada satu saluran hanya memengaruhi jaringan pada saluran tersebut (yang rusak) dan station yang terpaut.
3)Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
4)Tingkat keamanan tergolong tinggi.
5)Akses Kontrol terpusat.
6)Sangat mudah dalam memecahkan masalah, karena semua jenis jaringan komputer selalu tergantung pada hub sentral, artinya bahwa setiap masalah dalam pengoperasian jaringan yang dioperasi dapat ditelusuri ke hub pusat.
7)Penambahan atau pengurangan station dapat dikerjakan dengan mudah.
8)Paket-paket data tidak mesti membuat jalan melalui berbagai node yang akan menjamin transfer data dengan cepat.
9)Setiap masalah dalam satu node tidak akan mengganggu kinerja node lain dalam sebuah jaringan.
10)Menggantikan dan Menambahkan mesin baru sangat mudah dilakukan dalam topologi 
11)Star, serta tidak mengganggu jaringan ke node lainnya.

12)Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

Kelemahan Topologi Star
1)Biaya jaringan lebih mahal dari Ring dan Bus.
2)Sangat bergantung pada fungsi hub pusat.
3)Membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi bus, yang berakibat pada agak tingginya biaya pembuatan.
4)Ukuran dari jaringan ini bergantung pada berapa banyak koneksi dapat dibuat untuk hub.
5)Jika salah satu simpul banyak memanfaatkan porsi pengolahan kemampuan yang signifikan dari hub pusat, akan mempengaruhi kinerja node lain.
6)Kinerja seluruh jaringan secara langsung tergantung pada kinerja hub. Jika server lambat, akan menyebabkan seluruh jaringan jadi lambat.
7)Boros dalam pemakaian kabel.
8)Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
9)Jaringan tergantung pada terminal pusat.
10)Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.

11)Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.

4. Topologi Mesh


Topologi Mesh merupakan jenis pengaturan tata letak jaringan komputer di mana masing-masing komputer dan perangkat di jaringannya saling berhubungan satu sama lainnya secara langsung. Sehingga, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). dan memungkinkan distribusi transmisi dapat dimaksimalkan. meskipun salah satu dari sambungan transmisinya menurun.

Hubungan antara perangkat dan komputer (node) dilakukan melalui hop (loncatan). Beberapa perangkat dan node yang terhubung melalui sekali loncatan dan ada juga yang terhubung dengan lebih dari satu kali loncatan menuju keperangkat lain.

Dalam Topologi mesh setiap node terhubung ke node lainnya dalam jaringan. Ketika data ditransmisikan pada topologi jaringan mesh maka jaringan secara otomatis dikonfigurasi untuk memilih rute paling pendek dalam mencapai tujuan. Dengan kata lain saat data ditransfer ke perangkat tujuan setidaknya melalui beberapa hop (loncatan).

Ciri – Ciri Topologi Mesh
·      Unit saling terhubung satu sama lain.
·      Kabel yang dipakai dalam berkomunikasi langsung dengan node lain pada jaringan terbilang banyak.
·      Pada tiap node setidaknya memiliki lebih dari 2 Port Input/Output.
·      Konfigurasi pada tiap node yang berbeda dalam berkomunikasi.

Cara Kerja Topologi Mesh
Secara ringkas cara kerja topologi ini yakni tiap node yang ada dalam jaringan akan tehubung itu dikarenakan memakai kabel yang langsung menuju node yang dituju. Sehingga data yang mengalir akan langsung menuju ke node yang dituju hal ini mengakibatkan data yang mengalir pada topologi ini sangat cepat. Data yang mengalir akan menuju node tujuan secara langsung tanpa harus melalui node yang lain.

Kelebihan Topologi Mesh
·    Topologi mesh merupakan jaringan kuat karena ketika satu link dalam topologi jaringan mesh menjadi tidak stabil tidak akan menyebabkan seluruh sistem terhenti.
·   Memiliki sifat Robust, yaitu seandainya terdapat gangguan pada koneksi sebuah komputer, misal komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara komputer B dan A, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lain.
·    Adanya link khusus yang digunakan untuk menjamin setiap sambungan mampu membawa beban data, sehingga menghilangkan masalah lalu lintas data secara umum ketika beberapa perangkat berbagi.
·     Jika ada ekspansi jaringan, tidak akan menyebabkan gangguan pada pengguna jaringan lainnya.
·    Topologi ini menjamin kerahasiaan dan keamanan data, karena setiap pesan berjalan sepanjang link khusus.
·      Pengiriman data, dari satu node ke sejumlah simpul yang lain dapat dilakukan secara bersamaan
·     Security dan Privacy pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara 2 (dua) komputer tidak bisa diakses oleh komputer lain.
·      Pemecahan masalah relatif lebih mudah dari pada topologi jaringan lainnya.
·   Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
· Saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer, proses identifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan mudah.

Kekurangan Topologi Mesh
·    Memerlukan banyak kabel dan Port I/O, jadi semakin banyak komputer di dalam topologi ini maka diperlukan banyak kabel links dan port I/O.
·  Sulit untuk melakukan installasi dan konfigurasi karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung.
·   Jaringan komputer dengan topologi ini sangat banyak menggunakan kebel dan diperlukan ruangan yang cukup besar pada untuk membangu jaringan komputer.

6. Topologi Tree

Topologi tree atau sering dikenal dengan topologi pohon adalah topologi jaringan komputer yang merupakan kombinasi dari topologi star dan BUS. Secara hirarki penyusunannya topologi tree ini merupakan kumpulan dari topologi star yang dihuhubungkan dengan topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau bleckbone.

Topologi pohon ini sering juga disebut dengan topologi bertingkat. Dalam penggunaanya topologi ini sering digunakan digunakan untuk interkoneksi antar heirarki yang berbeda. Untuk hirariki yang rendah pada topologi ini digambarkan pada lokasi yang rendah, sedangkan untuk hirarki yang lebih tinggi akan digambarkan pada lokasi yang lebih tinggi.

Ciri – Ciri Topologi Tree
·      Komunikasi data yang berjalan dalam jaringan dilakukan melalui HUB.
·      HUB berperan sebagai pusat kendali dalam jaringan.
·      Mempunyai kabel utama yang disebut dengan backbone sebagai penghubung jaringan.

Cara Kerja Topologi Tree
Adapun cara kerja topologi tree ini adalah akan membentuk sebuah jaringan yang menggunakan sistem pohon bercabang. Pada topologi tree terdapat sistem yang bertingkat yang digunakan sebagai media interkoneksi antar sentral yang mana didalam interkoneksi tersebut terdapa hierari yang berbeda.

Komputer client ini dikelompokan dengan menggunakan topologi star, kemudia masing - masing kelompok topologi star ini akan saling dihubungkan dengan menggunakan moteode pada topologi BUS. Untuk menghubungkan masing - masing kelompok jairingan star ini menggunakan HUB yang tersambung dengan kabel utama yang disebut dengan backbone.


Misal data dari kelompok jaringan 1 akan dibungkan dengan kelomok jaringan no 2 maka data dari kelompok jaringan 1 ini akan melewati HUB kemudain akan diteruskan ke backbone dan menuju kelompok jaringan no 2. Jadi aliran data pada komputer dalam topologi pohon ini tidak terkirimkan secara langsung melainkan harus melewati HUB dahulu.

Kelebihan Topologi Tree
·      Cocok diterapkan pada jaringan komputer dengan skala besar.
·      Pada topologi pohon ini memungkinkan penggunaan jaringan pont to point.
·      Mudah dalam melakukan identifikasi dan isolasi jika terjadi kerusakan pada jaringan
·      Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka tidak akan berpengaruh ke node yang lain.

Kelemahan Topologi Tree
·      Topologi pohon ini memiliki ketergantungan secara menyeluruh terhada HUB, jika terjadi kerusakan pada HUB maka seluruh jaringan akan terganggu.
·      Komunikasi antar komputer dalam satu jaringan tidak bisa dilakukan secara langsung melainkan harus melewati HUB sehingga data mengalir sedikit lebih lambat.
·      Topologi pohon ini terbilang sulit dalam perawatannya karena banyak perancangan node.





Referensi Link :